Paras cantik nan ayu serta logat bicara yang terdengar sedikit asing ditelinga warga Ponorogo, membuat Elipujiastuti mudah ditemukan di kampus Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO). Selain mudah bergaul, lajang berusia 19 tahun ini ternyata merupakan Warga Negara Asing (WNA) Malaysia yang saat ini tengah menimba ilmu pada Program Studi D3 Kebidanan. Eli (begitu ia dipanggil) merupakan Mahasiswa angkatan 2021 serta merupakan salah satu dari beberapa mahasiswa asing yang ada di kampus UMPO. Dirinya mengaku sempat pesimis dan down manakala kedua orang tua tegas menolak permintaanya untuk menekuni karier sebagai Pramugari. “Pramugari adalah cita-cita saya sejak dulu, tapi apa nak dikata keluarga tidak merestui”, tutur Eli.
“Sementara kuliah di bidang Kesehatan ini sebetulnya adalah permintaan orang tua”, lanjutnya. Memulai dunia baru terlebih lagi jauh dari passion sendiri terbukti justru tidak menyulitkannya untuk segera move on dan beradaptasi. Eli bahkan sempat berfikir dirinya akan menemukan banyak kesulitan diawal debutnya sebagai mahasiswa baru di Indonesia. Perkiraan itu terbantahkan seiring dengan rasa nyaman yang didapatkan pada saat mengikuti perkuliahan. “Mungkin karena saya ikhlas mengikutinya”, ujarnya sembari tersenyum.
Menurut Eli, fasilitas penunjang akademik yang ada di kampus UMPO sudah sangat memadai. Kegiatan praktikum yang diikutinya terasa menyenangkan lantaran peralatan Laboratorium tersedia lengkap serta dapat difungsikan dengan baik. Ditambah lagi para dosennya pun professional di bidangnya, sehingga tidak menyulitkannya mengikuti setiap materi kuliah yang diajarkan.
Di tengah padatnya jadwal perkuliahan, gadis kelahiran Pahang Malaysia ini selalu menyempatkan diri untuk lebih mengenal kota Ponorogo. Menurutnya tidak sulit mencari tempat estetis di Kota Reyog pun juga kuliner yang memanjakan selera, bahkan ia telah beberapa kali berkunjung ke Telaga Ngebel. “Saya termasuk penyuka fotografi, jadi saya pasti akan berburu tempat wisata untuk healing dan melepas penat”, terangnya.
Sementara untuk urusan kuliner, selain akrab dengan sajian makanan di beberapa café dan angkringan Eli terkesan dengan Sate Ponorogo. “Bagi saya, sate Ponorogo memiliki cita rasa khas. Lebih enak dibandingkan dengan sate ayam Malaysia”, pungkasnya.